Bahasa Indonesia
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia kuartal ini, kami ditugaskan untuk membuat cerita anak cerpen, mengenai cita - cita salah satu murid di sekolah SD babakan Madang. Kamis harus mewewancara mereka, bertanya beberapa pertanyaan untuk mendapatkan ide untuk membuat cerita tersebut. Anak yang saya dapat bernama David Julio Andreson, dalam cerita tersebut ia akan menjadi seorang guru bahasa Inggris.
Sample Work
Mimpi bisa menjadi Kenyataan, Bila Anda Percaya
Lembar Harapan
Buku cerita anak berjudul “Mimpi Bisa menjadi Kenyataan, Jika Anda Percaya” adalah buku yang terinspirasi dari David Julio Andreson yang ingin menjadi seorang guru Bahasa Inggris. Tujuan dari buku ini adalah agar David memiliki semangat untuk meraih impiannya karena impian dapat diraih bila David percaya dengan dirinya. Kakak harap buku cerita ini bisa memberi David sebuah inspirasi untuk meraih cita – citanya dan juga untuk orang lain yang membaca buku ini.
“David, apakah cita – citamu?”
“Belum pernah kupikirkan itu Bunda, tapi mungkin aku ingin menjadi pembalap mobil karena Saya suka sekali dengan mobil.”
“Apakah tidak yang lain?”
“Belum ada Bunda, David masih bingung”
“Baiklah.”
“Bunda, David pamit dulu ya ingin pergi ke sekolah.”
“Baik nak, hati – hati ya dijalan!”
“Iya Bunda, Saya akan selalu berhati – hati.”
“Jangan lupa untuk belajar dengan giat ya Nak, karena edukasi itu sangat bagus untukmu kelak nanti.”
“Baik Bunda! Saya akan selalu belajar.”
“Baiklah Nak, pergilah ke sekolah.”
Sewaktu sampai disekolah, David berkumpul dengan teman – temannya untuk masuk kelas. Kelas pertama David adalah Bahasa Inggris. Dalam pelajaran tersebut
David dan anak – anak yang lain diberi soal mengenai tata bahasa.
“Pak Ade! Saya sudah beres mengerjakan soal ini, apakah ada yang lain?”
“Cepat sekali engkau menjawab soal – soal ini David.”
“Tentunya Pak, Saya senang sekali belajar dan semangatku untuk belajar tak akan padam!”
“Bagus sekali! Bapak senang sekali mendengar kata – kata itu dari kamu, teruskanlah sikapmu ini karena akan sangat baik bagimu ketika kau sudah besar nanti.”
“Baik Pak!”
Setelah David memberi jawabannya kepada Pak Ade, ia kembali duduk di tempat duduknya.
“Anak – anak, Pak Ade permisi dulu ya, ada urusan yang Pak Ade harus tangani.”
Ketika Pak Ade meninggalkan kelas, ada seorang murid yang sedang mengalami kesulitan dengan sebuah pertanyaan dan David mendatanginya.
“Apakah kamu memerlukan bantuan?”
“Iya, bisakah engkau bantu?”
“Tentunya, bolehkah kulihat pertanyaannya dahulu?”
“Tentu boleh, silahkan dilihat.”
Ketika Pak Ade memasuki kelas, ia terkejut sekali melihat David mengajar teman – temannya mengenai Bahasa Inggris.
“David, kau senang mengajar ya? Mukamu terlihat gembira sekali ketika mengajar.”
“Benar Pak! Saya senang sekali mengajar, karena saya ingin membantu orang – orang supaya mereka bisa memiliki masa depan yang cerah”
“Baik sekali engkau David, rela membantu temanmu. Hatiku tersentuh melihatmu seperti ini David. Senang sekali Bapak melihatmu membantu teman - temanmu, kau adalah contoh yang baik bagi teman - temanmu. Kau membuat mereka termotivasi untuk memiliki
semangat belajar yang berkobar – kobar sepertimu, David. Bapak bangga sekali dengan perbuatanmu ini.”
“ Terima kasih Pak, Aku akan terus belajar dengan giat untuk melancarkan Bahasa Inggrisku!”
Setelah sekolah usai, David langsung menuju arah pulang. Sewaktu sampai dirumah dengan selamat, David berlari secepat kuda mencari Ibunya dengan ceria.
“Bunda! Bunda! David sudah tahu ingin menjadi apa ketika sudah besar nanti! David ingin sekali menjadi guru Bahasa Inggris!”
“Bagus sekali Nak! Bunda bangga sekali terhadapmu David, sekarang Kamu sudah berpikir seperti orang dewasa saja. Hati Ibu senang sekali, Kamu sudah tumbuh dengan cepat ya.”
“Iya Bunda, kudapat inspirasi ini ketika pelajaran Bahasa Inggris hari ini Bunda. Ketika dikelas, David mendapat kesempatan untuk mengajar teman – teman David yang mengalami kesulitan ketika mengerjakan
soal. Ketika David mengajar di depan kelas, David tidak tahu mengapa tetapi hati David terasa sangat senang.”
“Aduhhh, senang sekali Bunda mendengar itu, kau telah menggerakan hati Bunda. Teruskan impianmu ini! Bunda percaya dalam dirimu bahwa kau pasti bisa Nak!”
“Baik bunda! Saya akan selalu belajar untuk bisa mengajar anak – anak Indonesia dengan membantu mereka untuk memiliki Bahasa Inggris yang lancar."
Setelah hari itu David belajar lebih giat daripada sebelumnya dan semangatnya untuk belajar meningkat. Guru – guru disekolahnya terkejut dengan semangatnya untuk belajar.
Tiga tahun kemudian David sudah duduk di SMP. David menjadi salah satu murid yang terpintar dikelasnya dengan memiliki rata – rata nilai delapan. Bahasa Inggris adalah pelajaran yang David amat sukai oleh karena itu Bahasa Inggrisnya makin lancar, dari tata bahasanya dan kosa kata.
Setelah lulus dari SMP, David masuk ke SMA. Semangat David untuk belajar tidak pernah habis, ia tetap terus belajar untuk meraih cita – citanya itu. Nilai – nilainya pun tidak turun, tetap memiliki rata – rata nilai delapan. Ini adalah hasil dari kerja kerasnya dalam belajar, dari pagi hingga sore.
Ketika lulus dari SMA, David telah memutuskan untuk masuk ke Universitas Negri Jakarta. David memilih Universitas tersebut karena ia memutuskan untuk mengambil jurusan keguruan dan Universitas tersebut sangat bagus dengan bidang tersebut. Ketika David sudah mulai belajar di Universitas tersebut, ia mengalami masalah dalam pelajarannya.
“David, apakah kau mengerti? Kok engkau diam saja.”
“Oh, Saya mengerti kok Pak.”
“Baiklah, bila kau tak mengerti kau boleh bertanya.”
“Baik Pak.”
Semester pertama di universitas ini, David telah mengalami kesulitan karena ia belum terbiasa dengan
pelajarannya. David jatuh ke lautan emosi, ia bingung sekali dengan jurusan ini. David menjadi depresi, tidak tahu bila ingin teruskan jurusan ini atau tidak. David memutuskan untuk berdoa kepada Tuhan.
“Oh Tuhan yang Maha Baik, tolong bantulah diriku ini, tolong berikan Saya sebuah pertunjukan untuk tetap melanjutkan sekolah atau tidak ya Tuhan. Berikan semangatku kembali untuk bisa kembali belajar dengan separuh jiwaku, agar bisa mencapai cita – citaku.”
Waktu telah berjalan dengan cepat, setelah berdoa kepada Tuhan, David sudah bisa mengatasi masalahnya dalam pelajaran keguruannya di universitasnya. Sekarang David sudah bisa mengatasi pelajaran di universitasnya yang dikarenakan oleh Tuhan. Karena telah memberi David motivasi dan semangat yang lebih lagi untuk belajar. Hasil kerja keras David dalam belajar telah terbalas, sekarang ia menjadi salah satu murid yang paling disukai oleh dosennya. Ia memiliki nilai yang tertinggi di kelas dan semua ini telah diraih olehnya karena semangat dia yang tidak pernah padam. Ia selalu berjuang dalam keadaan yang sulit dan tidak semudah itu
ia menyerah. Sikap dan semangatnya untuk belajar adalah hal yang paling disukai oleh dosennya dari David.
Ketika lulus dari Universitas Negri Jakarta, David lulus dengan yang nilai yang terbaik. David dinamakan anak kumlot, karena lulus dengan nilai rata – rata yang cukup tinggi. Bunda dan Bapaknya David sangat bangga sekali terhadap David karena sekarang ia satu langkah lebih dekat untuk meraih cita – citanya. David telah memberi aplikasinya mengenai keinginan dia untuk menjadi guru kepada beberapa sekolah yang terletak di Jakarta. Sekolah – sekolah yang David memilih untuk diberi aplikasinya itu adalah Sekolah Ipeka Internasional, Sekolah Tiara Bangsa dan Sekolah Pelita Harapan. Pada akhirnya hanya Sekolah Tiara Bangsa dan Sekolah Ipeka International yang menerimanya. David telah mengambil keputusannya untuk bekerja di Sekolah Ipeka Internasional. Pada hari pertama David masuk untuk bekerja, anak – anak di sekolah tersebut sudah melihat David dengan mata – mata tajam. Melihat David dengan tatapan yang tidak enak. Ketika pelajaran pertamanya, anak – anak dikelasnya tidak ingin mendengarkan dan
merusak rencana pelajaran David. Hal ini selalu terjadi, David muak sekali mengalami ini. Jadi ia memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuanya karena ingin sebuah nasehat.
“Bunda, Saya sudah mendapatkan pekerjaan impianku di Sekolah Ipeka Internasional.”
“Bagus sekali anakku, tetapi tumben sekali engkau berkunjung Nak, biasanya kau tidak pulang karena sedang belajar.”
“Aku mengalami sedikit masalah, anak – anak di sekolah itu terlihatnya tidak menyukaiku sama sekali.”
“Mengapa itu? Apakah karena kamu guru baru?”
“Sepertinya itu adalah alasannya Bunda, harus bagaimana Saya sekarang? Apakah Saya berhenti saja?”
“Jangan engkau berhenti Nak! Teruslah berjuang! Mana semangatmu, Bunda tidak pernah melihat semangatmu hilang seperti ini. Biasanya engkau selalu bersemangat dan bersinar seperti matahari sewaktu belajar. Apakah kamu masih ingat semangatmu itu?”
“Iya Bunda! Baiklah, Saya akan berdoa kepadanya agar Saya bisa mendapatkan semangatku yang dulu untuk kembali.”
“Baik anakku.”
“Oh, Tuhan terima kasih telah membantuku dan menjagaku selama ini, membantu meraih cita – citaku hingga sampai kini. Kau adalah Tuhan yang baik, ya Tuhan, tolong bantu aku, tolong berikan aku jalan untuk mendapatkan semangatku yang dulu. Namun semuanya ini adalah Kehendakmu ya Tuhan, tolong bantu aku. Terima Kasih ya Tuhan. Amin.”
Keesokan harinya, hari Senin. David kembali bekerja, ia merasa sangat senang dan entusiastik sekali. Ia mengajar dengan cara – cara barunya yang menarik perhatian murid – muridnya. Kelihatannya murid – muridnya menyukai cara mengajarnya David. Murid – murid sudah tidak lagi memberi tatap yang tidak enak itu terhadapnya dan tidak ada lagi yang mengganggu pelajarannya.
Pesan Moral dari Cerita
Pesan moral yang ingin saya beri dari Buku ini adalah bila engkau memiliki semangat, kerja keras dan sikap yang bermotivasi kau akan meraih impianmu. Seperti dari peribahasa tersebut ini “Elok Buruk dan Busuk Hanyir” yang mengartikan bahwa kesenangan dan kesusahan itu beriringan. Di dunia tentunya ada kesenangan dan kesusahan, dimana ketika kamu sudah besar nanti selalu ada akan kesenangan dan kesusahan. Namun kamu bisa mengalahi kesusahan bila kau percaya diri dan tetap berjuang. Makanya itu David, teruslah kau percaya dirimu sendiri, teruslah bersemangat untuk belajar dan dekatkan dirimu dengan Tuhan. Bila kesusahan mendatangimu, jangan engkau menyerah! Teruslah berjuang!
Refleksi
Dalam membuat cerita pendek ini, saya berusaha dengan keras untuk menulis sebuah cerita pendek yang bagus buat anak tersebut, saya berusaha dengan keras dalam menulis dan melakukan kreatifitas saya dalam cerita tersebut. Namun nilai yang saya dapet, kurang bagus. Oleh karena itu saya harus tingkatkan bahasa Indonesia saya, tingkat kreatifitas dalam menulis dan ketelitian. Saya harus membaca banyak buku untuk tahun depan!
Relasi AOI Human Ingenuity dengan menulis sebuah cerpen, bisa dilihat dari kreatifitas dan inovasi yang saya taruh dalam cerpen tersebut. Cerpen tersebut diperlukan banyak sekali kreatifitas dan inovasi, untuk membuat sebuah cerpen yang kreatif. Ini bisa juga di relasikan dengan AOI Social Education, dimana kami membantu anak - anak babakan Madang. Juga dengan AOI health and social education, dimana kami membantu murid - murid SD babakan Madang untuk menjadi termotivasi untuk meraih mimpi - mimpi mereka.
Sample Work
Mimpi bisa menjadi Kenyataan, Bila Anda Percaya
Lembar Harapan
Buku cerita anak berjudul “Mimpi Bisa menjadi Kenyataan, Jika Anda Percaya” adalah buku yang terinspirasi dari David Julio Andreson yang ingin menjadi seorang guru Bahasa Inggris. Tujuan dari buku ini adalah agar David memiliki semangat untuk meraih impiannya karena impian dapat diraih bila David percaya dengan dirinya. Kakak harap buku cerita ini bisa memberi David sebuah inspirasi untuk meraih cita – citanya dan juga untuk orang lain yang membaca buku ini.
“David, apakah cita – citamu?”
“Belum pernah kupikirkan itu Bunda, tapi mungkin aku ingin menjadi pembalap mobil karena Saya suka sekali dengan mobil.”
“Apakah tidak yang lain?”
“Belum ada Bunda, David masih bingung”
“Baiklah.”
“Bunda, David pamit dulu ya ingin pergi ke sekolah.”
“Baik nak, hati – hati ya dijalan!”
“Iya Bunda, Saya akan selalu berhati – hati.”
“Jangan lupa untuk belajar dengan giat ya Nak, karena edukasi itu sangat bagus untukmu kelak nanti.”
“Baik Bunda! Saya akan selalu belajar.”
“Baiklah Nak, pergilah ke sekolah.”
Sewaktu sampai disekolah, David berkumpul dengan teman – temannya untuk masuk kelas. Kelas pertama David adalah Bahasa Inggris. Dalam pelajaran tersebut
David dan anak – anak yang lain diberi soal mengenai tata bahasa.
“Pak Ade! Saya sudah beres mengerjakan soal ini, apakah ada yang lain?”
“Cepat sekali engkau menjawab soal – soal ini David.”
“Tentunya Pak, Saya senang sekali belajar dan semangatku untuk belajar tak akan padam!”
“Bagus sekali! Bapak senang sekali mendengar kata – kata itu dari kamu, teruskanlah sikapmu ini karena akan sangat baik bagimu ketika kau sudah besar nanti.”
“Baik Pak!”
Setelah David memberi jawabannya kepada Pak Ade, ia kembali duduk di tempat duduknya.
“Anak – anak, Pak Ade permisi dulu ya, ada urusan yang Pak Ade harus tangani.”
Ketika Pak Ade meninggalkan kelas, ada seorang murid yang sedang mengalami kesulitan dengan sebuah pertanyaan dan David mendatanginya.
“Apakah kamu memerlukan bantuan?”
“Iya, bisakah engkau bantu?”
“Tentunya, bolehkah kulihat pertanyaannya dahulu?”
“Tentu boleh, silahkan dilihat.”
Ketika Pak Ade memasuki kelas, ia terkejut sekali melihat David mengajar teman – temannya mengenai Bahasa Inggris.
“David, kau senang mengajar ya? Mukamu terlihat gembira sekali ketika mengajar.”
“Benar Pak! Saya senang sekali mengajar, karena saya ingin membantu orang – orang supaya mereka bisa memiliki masa depan yang cerah”
“Baik sekali engkau David, rela membantu temanmu. Hatiku tersentuh melihatmu seperti ini David. Senang sekali Bapak melihatmu membantu teman - temanmu, kau adalah contoh yang baik bagi teman - temanmu. Kau membuat mereka termotivasi untuk memiliki
semangat belajar yang berkobar – kobar sepertimu, David. Bapak bangga sekali dengan perbuatanmu ini.”
“ Terima kasih Pak, Aku akan terus belajar dengan giat untuk melancarkan Bahasa Inggrisku!”
Setelah sekolah usai, David langsung menuju arah pulang. Sewaktu sampai dirumah dengan selamat, David berlari secepat kuda mencari Ibunya dengan ceria.
“Bunda! Bunda! David sudah tahu ingin menjadi apa ketika sudah besar nanti! David ingin sekali menjadi guru Bahasa Inggris!”
“Bagus sekali Nak! Bunda bangga sekali terhadapmu David, sekarang Kamu sudah berpikir seperti orang dewasa saja. Hati Ibu senang sekali, Kamu sudah tumbuh dengan cepat ya.”
“Iya Bunda, kudapat inspirasi ini ketika pelajaran Bahasa Inggris hari ini Bunda. Ketika dikelas, David mendapat kesempatan untuk mengajar teman – teman David yang mengalami kesulitan ketika mengerjakan
soal. Ketika David mengajar di depan kelas, David tidak tahu mengapa tetapi hati David terasa sangat senang.”
“Aduhhh, senang sekali Bunda mendengar itu, kau telah menggerakan hati Bunda. Teruskan impianmu ini! Bunda percaya dalam dirimu bahwa kau pasti bisa Nak!”
“Baik bunda! Saya akan selalu belajar untuk bisa mengajar anak – anak Indonesia dengan membantu mereka untuk memiliki Bahasa Inggris yang lancar."
Setelah hari itu David belajar lebih giat daripada sebelumnya dan semangatnya untuk belajar meningkat. Guru – guru disekolahnya terkejut dengan semangatnya untuk belajar.
Tiga tahun kemudian David sudah duduk di SMP. David menjadi salah satu murid yang terpintar dikelasnya dengan memiliki rata – rata nilai delapan. Bahasa Inggris adalah pelajaran yang David amat sukai oleh karena itu Bahasa Inggrisnya makin lancar, dari tata bahasanya dan kosa kata.
Setelah lulus dari SMP, David masuk ke SMA. Semangat David untuk belajar tidak pernah habis, ia tetap terus belajar untuk meraih cita – citanya itu. Nilai – nilainya pun tidak turun, tetap memiliki rata – rata nilai delapan. Ini adalah hasil dari kerja kerasnya dalam belajar, dari pagi hingga sore.
Ketika lulus dari SMA, David telah memutuskan untuk masuk ke Universitas Negri Jakarta. David memilih Universitas tersebut karena ia memutuskan untuk mengambil jurusan keguruan dan Universitas tersebut sangat bagus dengan bidang tersebut. Ketika David sudah mulai belajar di Universitas tersebut, ia mengalami masalah dalam pelajarannya.
“David, apakah kau mengerti? Kok engkau diam saja.”
“Oh, Saya mengerti kok Pak.”
“Baiklah, bila kau tak mengerti kau boleh bertanya.”
“Baik Pak.”
Semester pertama di universitas ini, David telah mengalami kesulitan karena ia belum terbiasa dengan
pelajarannya. David jatuh ke lautan emosi, ia bingung sekali dengan jurusan ini. David menjadi depresi, tidak tahu bila ingin teruskan jurusan ini atau tidak. David memutuskan untuk berdoa kepada Tuhan.
“Oh Tuhan yang Maha Baik, tolong bantulah diriku ini, tolong berikan Saya sebuah pertunjukan untuk tetap melanjutkan sekolah atau tidak ya Tuhan. Berikan semangatku kembali untuk bisa kembali belajar dengan separuh jiwaku, agar bisa mencapai cita – citaku.”
Waktu telah berjalan dengan cepat, setelah berdoa kepada Tuhan, David sudah bisa mengatasi masalahnya dalam pelajaran keguruannya di universitasnya. Sekarang David sudah bisa mengatasi pelajaran di universitasnya yang dikarenakan oleh Tuhan. Karena telah memberi David motivasi dan semangat yang lebih lagi untuk belajar. Hasil kerja keras David dalam belajar telah terbalas, sekarang ia menjadi salah satu murid yang paling disukai oleh dosennya. Ia memiliki nilai yang tertinggi di kelas dan semua ini telah diraih olehnya karena semangat dia yang tidak pernah padam. Ia selalu berjuang dalam keadaan yang sulit dan tidak semudah itu
ia menyerah. Sikap dan semangatnya untuk belajar adalah hal yang paling disukai oleh dosennya dari David.
Ketika lulus dari Universitas Negri Jakarta, David lulus dengan yang nilai yang terbaik. David dinamakan anak kumlot, karena lulus dengan nilai rata – rata yang cukup tinggi. Bunda dan Bapaknya David sangat bangga sekali terhadap David karena sekarang ia satu langkah lebih dekat untuk meraih cita – citanya. David telah memberi aplikasinya mengenai keinginan dia untuk menjadi guru kepada beberapa sekolah yang terletak di Jakarta. Sekolah – sekolah yang David memilih untuk diberi aplikasinya itu adalah Sekolah Ipeka Internasional, Sekolah Tiara Bangsa dan Sekolah Pelita Harapan. Pada akhirnya hanya Sekolah Tiara Bangsa dan Sekolah Ipeka International yang menerimanya. David telah mengambil keputusannya untuk bekerja di Sekolah Ipeka Internasional. Pada hari pertama David masuk untuk bekerja, anak – anak di sekolah tersebut sudah melihat David dengan mata – mata tajam. Melihat David dengan tatapan yang tidak enak. Ketika pelajaran pertamanya, anak – anak dikelasnya tidak ingin mendengarkan dan
merusak rencana pelajaran David. Hal ini selalu terjadi, David muak sekali mengalami ini. Jadi ia memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuanya karena ingin sebuah nasehat.
“Bunda, Saya sudah mendapatkan pekerjaan impianku di Sekolah Ipeka Internasional.”
“Bagus sekali anakku, tetapi tumben sekali engkau berkunjung Nak, biasanya kau tidak pulang karena sedang belajar.”
“Aku mengalami sedikit masalah, anak – anak di sekolah itu terlihatnya tidak menyukaiku sama sekali.”
“Mengapa itu? Apakah karena kamu guru baru?”
“Sepertinya itu adalah alasannya Bunda, harus bagaimana Saya sekarang? Apakah Saya berhenti saja?”
“Jangan engkau berhenti Nak! Teruslah berjuang! Mana semangatmu, Bunda tidak pernah melihat semangatmu hilang seperti ini. Biasanya engkau selalu bersemangat dan bersinar seperti matahari sewaktu belajar. Apakah kamu masih ingat semangatmu itu?”
“Iya Bunda! Baiklah, Saya akan berdoa kepadanya agar Saya bisa mendapatkan semangatku yang dulu untuk kembali.”
“Baik anakku.”
“Oh, Tuhan terima kasih telah membantuku dan menjagaku selama ini, membantu meraih cita – citaku hingga sampai kini. Kau adalah Tuhan yang baik, ya Tuhan, tolong bantu aku, tolong berikan aku jalan untuk mendapatkan semangatku yang dulu. Namun semuanya ini adalah Kehendakmu ya Tuhan, tolong bantu aku. Terima Kasih ya Tuhan. Amin.”
Keesokan harinya, hari Senin. David kembali bekerja, ia merasa sangat senang dan entusiastik sekali. Ia mengajar dengan cara – cara barunya yang menarik perhatian murid – muridnya. Kelihatannya murid – muridnya menyukai cara mengajarnya David. Murid – murid sudah tidak lagi memberi tatap yang tidak enak itu terhadapnya dan tidak ada lagi yang mengganggu pelajarannya.
Pesan Moral dari Cerita
Pesan moral yang ingin saya beri dari Buku ini adalah bila engkau memiliki semangat, kerja keras dan sikap yang bermotivasi kau akan meraih impianmu. Seperti dari peribahasa tersebut ini “Elok Buruk dan Busuk Hanyir” yang mengartikan bahwa kesenangan dan kesusahan itu beriringan. Di dunia tentunya ada kesenangan dan kesusahan, dimana ketika kamu sudah besar nanti selalu ada akan kesenangan dan kesusahan. Namun kamu bisa mengalahi kesusahan bila kau percaya diri dan tetap berjuang. Makanya itu David, teruslah kau percaya dirimu sendiri, teruslah bersemangat untuk belajar dan dekatkan dirimu dengan Tuhan. Bila kesusahan mendatangimu, jangan engkau menyerah! Teruslah berjuang!
Refleksi
Dalam membuat cerita pendek ini, saya berusaha dengan keras untuk menulis sebuah cerita pendek yang bagus buat anak tersebut, saya berusaha dengan keras dalam menulis dan melakukan kreatifitas saya dalam cerita tersebut. Namun nilai yang saya dapet, kurang bagus. Oleh karena itu saya harus tingkatkan bahasa Indonesia saya, tingkat kreatifitas dalam menulis dan ketelitian. Saya harus membaca banyak buku untuk tahun depan!
Relasi AOI Human Ingenuity dengan menulis sebuah cerpen, bisa dilihat dari kreatifitas dan inovasi yang saya taruh dalam cerpen tersebut. Cerpen tersebut diperlukan banyak sekali kreatifitas dan inovasi, untuk membuat sebuah cerpen yang kreatif. Ini bisa juga di relasikan dengan AOI Social Education, dimana kami membantu anak - anak babakan Madang. Juga dengan AOI health and social education, dimana kami membantu murid - murid SD babakan Madang untuk menjadi termotivasi untuk meraih mimpi - mimpi mereka.