Bahasa Indonesia
Dalam Bahasa Indonesia kuartal 2, kita telah membaca buku when the broken glass floats. Buku tersebut menceritakan mengenai sang penulis ketika ia mengalami pengalaman buruk. Yaitu hidup dalam penindasan tentara Khmer Merah, dimana semuanya berakhir. Kita telah melakukan proyek - proyek besar, salah satunya adalah membuat esai karangan kreatif. Kita harus memilih topik dan membuatnya menjadi karangan kreatif. Topik karangan kreatif saya adalah ketika Athy jatuh ke situasi hidup dan mati, dimana ia menaruh nyawanya diujung tanduk.
Dibawah ini adalah karangan kreatif saya:
Matthew Arief
Yuda Putri
Bahasa Indonesia 9
6 December 2012
Statement of Intent
Buku When Broken Glass floatsberkisahkan tentang pengalaman pribadi sangpenulis dibawah penindasan Khmer merah. Penulis Chanrity Him dapat menulis buku yang sangat menyentuh seperti ini , karena ia telah mengalaminya. Melalui cerita yang dituliskan melalui sudut pandangnya sendiri, sang pengarang menuliskan seluruh perasaan dan pengalaman pribadinya saat ia kehilangan buah hatinya, yang merupakan hasil dari kekejaman penindasan Khmer Merah.Pada saat Chanrity Him berhasil melarikan diri dari penindasan Khmer Merah, Him menuliskan buku ini agar masyarakat luas dapat melihat seluruh tragedi yang disebabkan oleh Khmer Merah melalui sudut pandang yang berbeda. Sekarang ia berkerja sebgai seorang penulis, pembicara publik dan bekerja di sebuah fasilitas terapi di Oregon, Portland.
Salah satu adegan yang ingin difokuskan oleh sang pengarang adalah reaksi dan perasaan Athy saat ia hampir tertangkap melakukan tindakan pencurian oleh salah seorang tentara Khmer Merah.Pada aslinya Athy bukannya sedang mencuri, tetapi ia sedang mencari sebuah daun untuk mengobati luka yang ada dikakinya, ketika ia ingin mengambil daun tersebut, datanglah seorang tentara. Athy dituduh mencuri oleh tentara Khmer Merah. Lalu tentara Khmer Merah tersebut berkata bahwa Athy akan dieksekusi ketika matahari terbenam.[Y1] Athy diikat di sebuah pohon sampai matahari terbenam. Ia tidak diberi makan atau[Y2] minum dan ia harus menahan rasa sakit luka yang ada di kakinya. Pada akhirnya tentara tersebut melepaskannya dan memberinya kesempatan terakhir.
Saya akan menggambarkan perasaan Athy yang sedang ketakutan ketika ia dipergoki tentara Khmer Merah mencuri daun. Perasaan Athy yang hancur dan rasa takut yang memenuhi jiwanya bisa terlihat sewaktu ia diikat di pohon. Athy tidak sama sekali diberi makan atau minum dan ia harus menahan rasa sakit dari luka dikakinya. Athy menahan kelaparan, kesakitan dan kehausannya sampai matahari terbenam. Tetapi Athy merasa sangat senang karena pada akhirnya tentara tersebut memberi kesempatan terakhir kepada Athy.
Untuk produk final saya[Y3] , saya kan membuat diari milik Athy yang akan dicetak. Diari tersebut terbuat dari sebuah kumpulan kertas yang sudah kotor dan kusam. Diari yang dicetak menunjukan ketika Athy menulis diarinya dengan pulpen. [Y4] Saya memilih kertas dan cetakan karena Athy telah berhasil untuk mendapatkannya dari Than sewaktu menyuruh Than untuk mencuri sebuah pulpen dan kumpulan kertas yang sudah berantakan dari seorang tentara Khmer Merah.[Y5]
Diujung Tanduk
Untuk Diari,
Kutargetkan hari ini untuk menemukan sour leave itu! Aku harus menemukannya! Aku tak sanggup menahan rasa sakit ini! Rasa perih yang tak bisa diungkapkan! Rasa yang tidak pernah kualami sebelumnya! Kapan rasa ini terlepas dariku?
Pikiranku tertutup dengan kegelapan, aku tak menyangka bahwa aku akan mati diusia sedini ini. Aku masih terlalu kecil, Khmer Merah! Masih banyak hal yang ingin kucapai dalam hidup ini! Seperti melancarkan bahasa inggrisku [Y6] dan belajar obat – obatan seperti Pa! Aku masih ingin menjadi seperti Chea, idolaku. Tapi kurasa sekarang semua ini sudah berakhir, sudah tidak ada artinya untuk masih dicita - citakan. Sekarang apa yang aku harus lakukan? Kegeraman sudah memenuhi hatiku! Aku benci Khmer Merah! Mereka tidak adil! Tanganku ingin sekali memukul mereka semua.Tidak akan kubiarkan hidupku berakhir seperti ini! tidak dalam seluruh ketidak-adilan yang ada.Sekarang aku sudah tidak bisa merasakan kesenangan lagi karena kalian! Kalian membuatku muak! Membuatku marah! Apakah ini yang engkau inginkan, Khmer Merah? Apa kalian sudah senang? Apakah kalian tidak mempunyai hati nurani sedikitpun? Aku masih berumur sembilan tahun dankalian sudah berencana untuk mengakhiri hidupku! Ini tidak adil! Memang kau seorang manusia yang tidak memiliki belas kasih terhadap seorang anak kecil!Apakah membunuh seorang anak kecil dapat memberikan kalian sebuah kepuasan tersendiri, Khmer Merah? Mengapa kalian semua tidak memiliki rasa kasihan atau belas kasih? Dasar kau orang – orang berdarah dingin! Yang tidak tahu diri!
Rasa ketakutan kembali menjemputku. Kupikirkan rasanya ketika kepalaku dipotong. [Y7] Sakit! Pasti terasa sangat sakit!Apakah hidupku akan berakhir begitu saja? Apa aku akan menghilang begitu saja dari dunia ini? Apakah aku tidak akan merasakan apapun karena langsung menuju ke alam maut? Apakah yang akan terjadi kepadaku setelah dipotong? [Y8] apakah hidup di alam sana lebih menyenangkan? Apa aku bisa bertemu dengan Pa, Vin dan yang lainnya? Ataukah kehidupan disana akan menjadi lebih buruk? Hatiku hancur, hatiku remuk menjadi berkeping - keping, jiwaku ingin berteriak sekencang mungkin. Tetes demi tetes airmataku keluar. Khmer Merah, tolong jangan sakiti aku!Semua pertanyaan itu membuat tubuhku gemetar. Badanku merinding, aku ketakutan memikirkan kematian. Masih banyak hal yang ingin kulakukan dan mengexplor dunia luar. Tolong jangan bunuh aku! Aku belom siap [Y9] untuk mati. Aku masih kecil, aku takut mati tolong jangan melakukan apapun kepadaku.
Siapa yang akan menjaga Mak ketikaku sudah tiada? Apakah Mak dan yang lain akan baik – baik saja? Aku sangat menyayangi mereka semua, aku tidak ingin melihat mereka sengsara, aku tidak tahan melihat mereka menderita. Mereka semua adalah separuh jiwaku, tanpa mereka aku tidak mungkin berada dalam dunia ini, aku tidak mungkin bisa hidup sampai kini kalau tidak ada mereka yang menopangku. Aku akan merindukan kalian setiap hari. Kalian akan selalu ada dalam hatiku sampai akhir hayatku bahkan di dalam alam baruku nantinya. Kalian tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun. Maafkan aku Mak, maafkanlah aku karena aku telah menyakiti hatimu. Aku tidak tahu rasanya kehilangan seorang anak, tapi aku tahu bahwa rasanya sangat menyakitkan dan sekarang engkau kehilangan aku. Rasa sakit itu akan menambah, Maafkan aku. Ini semua adalah salah Athy, aku tidak berpikir dahulu jika hal ini akan terjadi kepada Athy, maafkan Athy Mak, aku tidak bermaksud untuk hal ini terjadi. Aku hanya memperburuk situasi, maafkan aku Mak. Maafkan Athy bila Athy tidak bisa pulang dan merawatmu lagi, maafkan Athy. Map, Chea, Than, Ry, Ra, tolong jaga Mak baik – baik dan jaga diri kalian masing – masing, aku akan selalu mendampingi kalian dan menjaga kalianwalaupun aku tidak akan berada disisimu lagi. Aku akan menjaga kalian semua di dalam alam baruku. Aku akan selalu berada di hatimu, air mataku mulai mengalir lagi, maafkan Athy ya semua.
Hatiku hancur bagaikan tertusuk duri hingga menancap dan susah untuk dilepaskan ketika aku mengetahui bahwa ajalku sudah datang untuk menjemputku sebentar lagi, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Tidak pernah kualami rasa sakit di hati seperti ini, tapi kali ini hatiku benar – benar hancur. Mendengar hidupku akan berakhir, apakah artinya semua cita – citaku akan berakhir juga? Aku sudah tidak bersemangat lagi untuk melanjutkan hidup ini. Harapan untuk mengejar cita-citaku sudah berusaha kulupakan. Aku harus melupakannya! sudah tidak ada gunanya untuk masih mengingatnya, bila kuselalu pikirkan terus kapan air mataku akan berhenti. Harus kulupakan! sudah tidak ada harapan lagi bagiku untuk tetap hidup. Mending kulupakan saja semua ini.Aku hanya akan tinggal menunggu ajalku untuk menjemputku.
Buddha, tolong dengarkan aku dan temanilah aku. Terima kasih Buddha untuk hari ini, karena engkau telah memberiku kesempatan untuk hidup lagi, namun bentar lagi [Y10] kematian akan datang untuk menjemputku, dan kutahu bahwa semua ini adalah rencanamu ya Buddha. Tolong temanilah aku dan tolonglah aku dalam detik – detik terakhir dari kehidupanku yang malang ini. Tolong berilah aku sedikit belas kasih,bila Engkau memang selalu ada disisiku, tolong dengarkan aku. Tolong berikan aku sedikit keajaiban, tolong bantu aku keluar dari kematian ini. Bantulah aku Buddha! Bantulah aku! Tolong dengarkan doaku ini! Aku tahu aku telah melakukan banyak hal buruk dalam kehidupanku, tapi sekali ini saja aku membutuhkanmu Buddha! Tolonglah aku! Bantulah aku untuk kali ini saja, aku sudah berada diujung tanduk sekarang ini. Kematian akan menjemputku bentar lagi, tolong bantulah aku. Berikan sebuah tanda atau sebuah keajaiban yang bisa menolongku dari kematian ini. Aku hanya butuh sebuah keajaiban! Bantu lah aku Buddha, bila kau mendengar doaku ini. Aku hanya memerlukan sebuah percikan kecil atau sebuah tanda yang bisa merubah situasi ini, aku masih muda dan aku belum siap mati. Tolonglah diriku Buddha, berikan kepadaku kesempatan kali ini saja, maafkanlah aku bila aku telah berbuat salah atau apapun. Bantu lah aku. Pikiranku berubah gelap, aku tidak bisa berpikir benar lagi, aku bingung. Aku tak tahu harus berbuat apa lagi selain mempasrahkan semuanya kedalam tanganmu Buddha. Aku memejamkan mataku dan aku berkata kepada diriku sendiri, aku pasrah.
SoI: 357
KK: 941
Matthew, terlihat jelas kamu berusaha keras untuk menyelesaikan karangan kreatif ini. Pilihan kata dan idiom yang kamu gunakan cukup baik dan membangun cerita yang kamu fokuskan. Walaupun ada beberapa bagian, ketelitian dalam pengembangan cerita harus ditingkatkanbegitu juga dengan penggunaan bahasa formal harus ditingkatkan.
A:7 B: 7 C: 8
Reflection:
Saya memilih pekerjaan ini karena menurut saya, saya telah melakukan yang terbaik dan telah berusaha sangat keras untuk meraih hasil ini. Saya merasa sangat senang ketika saya dapat hasil ini, menurut saya, esai saya sudah cukup terfokus dan analisisnya sudah cukup mendalam. Hasil saya tidak terlalu buruk, akan karena saya telah berhasil lulus dan mendapatkan hasil yang baik. Tapi saya belum puas dengan apa yang saya sudah raih, karena saya akan melakukan yang lebih baik di masa depan untuk mendapatkan hasil yang maksimal ketika menulis sebuah esai lagi. Saya harus lebih banyak membaca untuk meningkatkan bahasa indonesia saya.
Pekerjaan ini bisa dikoneksikan dengan AOI human ingenuity karena hal ini memiliki kreatifitas. Dimana AOI kali ini tentang kreatifitas dan karangan kreatif memerlukan kreatifitas tersebut. Saya telah menulis karangan tersebut dengan berfikir kreatif untuk mendapatkan hasil yang baik. Saya telah melakukan aksi dalam menulis karangan tersebut, dan karangan tersebut tercapai karena saya telah menaruh kreatifitas saya dalam karangan tersebut dan telah meraih nilai yang cukup bagus.
Dibawah ini adalah karangan kreatif saya:
Matthew Arief
Yuda Putri
Bahasa Indonesia 9
6 December 2012
Statement of Intent
Buku When Broken Glass floatsberkisahkan tentang pengalaman pribadi sangpenulis dibawah penindasan Khmer merah. Penulis Chanrity Him dapat menulis buku yang sangat menyentuh seperti ini , karena ia telah mengalaminya. Melalui cerita yang dituliskan melalui sudut pandangnya sendiri, sang pengarang menuliskan seluruh perasaan dan pengalaman pribadinya saat ia kehilangan buah hatinya, yang merupakan hasil dari kekejaman penindasan Khmer Merah.Pada saat Chanrity Him berhasil melarikan diri dari penindasan Khmer Merah, Him menuliskan buku ini agar masyarakat luas dapat melihat seluruh tragedi yang disebabkan oleh Khmer Merah melalui sudut pandang yang berbeda. Sekarang ia berkerja sebgai seorang penulis, pembicara publik dan bekerja di sebuah fasilitas terapi di Oregon, Portland.
Salah satu adegan yang ingin difokuskan oleh sang pengarang adalah reaksi dan perasaan Athy saat ia hampir tertangkap melakukan tindakan pencurian oleh salah seorang tentara Khmer Merah.Pada aslinya Athy bukannya sedang mencuri, tetapi ia sedang mencari sebuah daun untuk mengobati luka yang ada dikakinya, ketika ia ingin mengambil daun tersebut, datanglah seorang tentara. Athy dituduh mencuri oleh tentara Khmer Merah. Lalu tentara Khmer Merah tersebut berkata bahwa Athy akan dieksekusi ketika matahari terbenam.[Y1] Athy diikat di sebuah pohon sampai matahari terbenam. Ia tidak diberi makan atau[Y2] minum dan ia harus menahan rasa sakit luka yang ada di kakinya. Pada akhirnya tentara tersebut melepaskannya dan memberinya kesempatan terakhir.
Saya akan menggambarkan perasaan Athy yang sedang ketakutan ketika ia dipergoki tentara Khmer Merah mencuri daun. Perasaan Athy yang hancur dan rasa takut yang memenuhi jiwanya bisa terlihat sewaktu ia diikat di pohon. Athy tidak sama sekali diberi makan atau minum dan ia harus menahan rasa sakit dari luka dikakinya. Athy menahan kelaparan, kesakitan dan kehausannya sampai matahari terbenam. Tetapi Athy merasa sangat senang karena pada akhirnya tentara tersebut memberi kesempatan terakhir kepada Athy.
Untuk produk final saya[Y3] , saya kan membuat diari milik Athy yang akan dicetak. Diari tersebut terbuat dari sebuah kumpulan kertas yang sudah kotor dan kusam. Diari yang dicetak menunjukan ketika Athy menulis diarinya dengan pulpen. [Y4] Saya memilih kertas dan cetakan karena Athy telah berhasil untuk mendapatkannya dari Than sewaktu menyuruh Than untuk mencuri sebuah pulpen dan kumpulan kertas yang sudah berantakan dari seorang tentara Khmer Merah.[Y5]
Diujung Tanduk
Untuk Diari,
Kutargetkan hari ini untuk menemukan sour leave itu! Aku harus menemukannya! Aku tak sanggup menahan rasa sakit ini! Rasa perih yang tak bisa diungkapkan! Rasa yang tidak pernah kualami sebelumnya! Kapan rasa ini terlepas dariku?
Pikiranku tertutup dengan kegelapan, aku tak menyangka bahwa aku akan mati diusia sedini ini. Aku masih terlalu kecil, Khmer Merah! Masih banyak hal yang ingin kucapai dalam hidup ini! Seperti melancarkan bahasa inggrisku [Y6] dan belajar obat – obatan seperti Pa! Aku masih ingin menjadi seperti Chea, idolaku. Tapi kurasa sekarang semua ini sudah berakhir, sudah tidak ada artinya untuk masih dicita - citakan. Sekarang apa yang aku harus lakukan? Kegeraman sudah memenuhi hatiku! Aku benci Khmer Merah! Mereka tidak adil! Tanganku ingin sekali memukul mereka semua.Tidak akan kubiarkan hidupku berakhir seperti ini! tidak dalam seluruh ketidak-adilan yang ada.Sekarang aku sudah tidak bisa merasakan kesenangan lagi karena kalian! Kalian membuatku muak! Membuatku marah! Apakah ini yang engkau inginkan, Khmer Merah? Apa kalian sudah senang? Apakah kalian tidak mempunyai hati nurani sedikitpun? Aku masih berumur sembilan tahun dankalian sudah berencana untuk mengakhiri hidupku! Ini tidak adil! Memang kau seorang manusia yang tidak memiliki belas kasih terhadap seorang anak kecil!Apakah membunuh seorang anak kecil dapat memberikan kalian sebuah kepuasan tersendiri, Khmer Merah? Mengapa kalian semua tidak memiliki rasa kasihan atau belas kasih? Dasar kau orang – orang berdarah dingin! Yang tidak tahu diri!
Rasa ketakutan kembali menjemputku. Kupikirkan rasanya ketika kepalaku dipotong. [Y7] Sakit! Pasti terasa sangat sakit!Apakah hidupku akan berakhir begitu saja? Apa aku akan menghilang begitu saja dari dunia ini? Apakah aku tidak akan merasakan apapun karena langsung menuju ke alam maut? Apakah yang akan terjadi kepadaku setelah dipotong? [Y8] apakah hidup di alam sana lebih menyenangkan? Apa aku bisa bertemu dengan Pa, Vin dan yang lainnya? Ataukah kehidupan disana akan menjadi lebih buruk? Hatiku hancur, hatiku remuk menjadi berkeping - keping, jiwaku ingin berteriak sekencang mungkin. Tetes demi tetes airmataku keluar. Khmer Merah, tolong jangan sakiti aku!Semua pertanyaan itu membuat tubuhku gemetar. Badanku merinding, aku ketakutan memikirkan kematian. Masih banyak hal yang ingin kulakukan dan mengexplor dunia luar. Tolong jangan bunuh aku! Aku belom siap [Y9] untuk mati. Aku masih kecil, aku takut mati tolong jangan melakukan apapun kepadaku.
Siapa yang akan menjaga Mak ketikaku sudah tiada? Apakah Mak dan yang lain akan baik – baik saja? Aku sangat menyayangi mereka semua, aku tidak ingin melihat mereka sengsara, aku tidak tahan melihat mereka menderita. Mereka semua adalah separuh jiwaku, tanpa mereka aku tidak mungkin berada dalam dunia ini, aku tidak mungkin bisa hidup sampai kini kalau tidak ada mereka yang menopangku. Aku akan merindukan kalian setiap hari. Kalian akan selalu ada dalam hatiku sampai akhir hayatku bahkan di dalam alam baruku nantinya. Kalian tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun. Maafkan aku Mak, maafkanlah aku karena aku telah menyakiti hatimu. Aku tidak tahu rasanya kehilangan seorang anak, tapi aku tahu bahwa rasanya sangat menyakitkan dan sekarang engkau kehilangan aku. Rasa sakit itu akan menambah, Maafkan aku. Ini semua adalah salah Athy, aku tidak berpikir dahulu jika hal ini akan terjadi kepada Athy, maafkan Athy Mak, aku tidak bermaksud untuk hal ini terjadi. Aku hanya memperburuk situasi, maafkan aku Mak. Maafkan Athy bila Athy tidak bisa pulang dan merawatmu lagi, maafkan Athy. Map, Chea, Than, Ry, Ra, tolong jaga Mak baik – baik dan jaga diri kalian masing – masing, aku akan selalu mendampingi kalian dan menjaga kalianwalaupun aku tidak akan berada disisimu lagi. Aku akan menjaga kalian semua di dalam alam baruku. Aku akan selalu berada di hatimu, air mataku mulai mengalir lagi, maafkan Athy ya semua.
Hatiku hancur bagaikan tertusuk duri hingga menancap dan susah untuk dilepaskan ketika aku mengetahui bahwa ajalku sudah datang untuk menjemputku sebentar lagi, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Tidak pernah kualami rasa sakit di hati seperti ini, tapi kali ini hatiku benar – benar hancur. Mendengar hidupku akan berakhir, apakah artinya semua cita – citaku akan berakhir juga? Aku sudah tidak bersemangat lagi untuk melanjutkan hidup ini. Harapan untuk mengejar cita-citaku sudah berusaha kulupakan. Aku harus melupakannya! sudah tidak ada gunanya untuk masih mengingatnya, bila kuselalu pikirkan terus kapan air mataku akan berhenti. Harus kulupakan! sudah tidak ada harapan lagi bagiku untuk tetap hidup. Mending kulupakan saja semua ini.Aku hanya akan tinggal menunggu ajalku untuk menjemputku.
Buddha, tolong dengarkan aku dan temanilah aku. Terima kasih Buddha untuk hari ini, karena engkau telah memberiku kesempatan untuk hidup lagi, namun bentar lagi [Y10] kematian akan datang untuk menjemputku, dan kutahu bahwa semua ini adalah rencanamu ya Buddha. Tolong temanilah aku dan tolonglah aku dalam detik – detik terakhir dari kehidupanku yang malang ini. Tolong berilah aku sedikit belas kasih,bila Engkau memang selalu ada disisiku, tolong dengarkan aku. Tolong berikan aku sedikit keajaiban, tolong bantu aku keluar dari kematian ini. Bantulah aku Buddha! Bantulah aku! Tolong dengarkan doaku ini! Aku tahu aku telah melakukan banyak hal buruk dalam kehidupanku, tapi sekali ini saja aku membutuhkanmu Buddha! Tolonglah aku! Bantulah aku untuk kali ini saja, aku sudah berada diujung tanduk sekarang ini. Kematian akan menjemputku bentar lagi, tolong bantulah aku. Berikan sebuah tanda atau sebuah keajaiban yang bisa menolongku dari kematian ini. Aku hanya butuh sebuah keajaiban! Bantu lah aku Buddha, bila kau mendengar doaku ini. Aku hanya memerlukan sebuah percikan kecil atau sebuah tanda yang bisa merubah situasi ini, aku masih muda dan aku belum siap mati. Tolonglah diriku Buddha, berikan kepadaku kesempatan kali ini saja, maafkanlah aku bila aku telah berbuat salah atau apapun. Bantu lah aku. Pikiranku berubah gelap, aku tidak bisa berpikir benar lagi, aku bingung. Aku tak tahu harus berbuat apa lagi selain mempasrahkan semuanya kedalam tanganmu Buddha. Aku memejamkan mataku dan aku berkata kepada diriku sendiri, aku pasrah.
SoI: 357
KK: 941
Matthew, terlihat jelas kamu berusaha keras untuk menyelesaikan karangan kreatif ini. Pilihan kata dan idiom yang kamu gunakan cukup baik dan membangun cerita yang kamu fokuskan. Walaupun ada beberapa bagian, ketelitian dalam pengembangan cerita harus ditingkatkanbegitu juga dengan penggunaan bahasa formal harus ditingkatkan.
A:7 B: 7 C: 8
Reflection:
Saya memilih pekerjaan ini karena menurut saya, saya telah melakukan yang terbaik dan telah berusaha sangat keras untuk meraih hasil ini. Saya merasa sangat senang ketika saya dapat hasil ini, menurut saya, esai saya sudah cukup terfokus dan analisisnya sudah cukup mendalam. Hasil saya tidak terlalu buruk, akan karena saya telah berhasil lulus dan mendapatkan hasil yang baik. Tapi saya belum puas dengan apa yang saya sudah raih, karena saya akan melakukan yang lebih baik di masa depan untuk mendapatkan hasil yang maksimal ketika menulis sebuah esai lagi. Saya harus lebih banyak membaca untuk meningkatkan bahasa indonesia saya.
Pekerjaan ini bisa dikoneksikan dengan AOI human ingenuity karena hal ini memiliki kreatifitas. Dimana AOI kali ini tentang kreatifitas dan karangan kreatif memerlukan kreatifitas tersebut. Saya telah menulis karangan tersebut dengan berfikir kreatif untuk mendapatkan hasil yang baik. Saya telah melakukan aksi dalam menulis karangan tersebut, dan karangan tersebut tercapai karena saya telah menaruh kreatifitas saya dalam karangan tersebut dan telah meraih nilai yang cukup bagus.