Bahasa Indonesia
Dalam Kuartal 1 kita disuruh untuk membaca buku Salah Asuhan, kami pun disuruh untuk membuat synopsis buat per 5 bab. Setelah itu kami disuruh untuk menulis sebuah karangan kreatif mengenai diri saya dengan seorang karakter dari buku. Saya telah memilih Hanafi sebagai karakter saya karena kita berdua memilki sifat yang sama. Cerita buku ini adalah mengenai cinta antar dua orang. Satu adalah orang Indonesia yang dari kecil sudah diajarkan budaya orang Belanda. Dan satu adalah wanita dari Belanda. Kita harus pelajari untuk tidak lupa budaya kita.
Karangan Kreatif:
Keegoisan Seorang Pria
Manusia memiliki berbagai sifat positif dan negatif yang berbeda. Satu sifat negatif adalah melawan nasihat - nasihat orang tua. Hal ini merupakan satu ciri yang dimiliki remaja jaman sekarang. Hanafi pun adalah seorang anak muda dimana ia suka melakukan hal yang bodoh dan memalukan. Karakter Hanafi yang pembangkang, egois dan emosional telah membuatnya menjadi seorang anak durhaka terhadap ibunya. Sifat negatif Hanafi telah membuat sebuah dampak kepada orang – orang disekitarnya termasuk ibunya.
Sifat Hanafi yang pembangkang, bisa di ketahui ketika ibunya menyuruh Hanafi untuk menikah dengan Rapiah. Namun Hanafi tidak meresponinya dengan baik melainkan melawan kata – kata ibunya karena keinginannya yang terlalu tinggi untuk menikahi Corrie. Akan tetapi ibunya tetap mengharapkan Hanafi untuk menikah dengan Rapiah karena ia pikir itulah yang terbaik untuk anaknya. Seperti Air Susu dibalas dengan Air Tuba, perlakuan ibunya yang baik terhadap dirinya telah dibalas dengan sifatnya yang pembangkang. Hal seperti ini pernah saya rasakan, ketika saya sedang cedera. Ibu saya berkata kepada saya untuk tidak bermain basket dulu selama seminggu. Tapi ketika disekolah saya tidak kuat melihat teman saya bermain basket dan sedangkan saya hanya duduk dan menonton mereka bermain. Saya tidak kuat dan pada akhirnya saya tetap bermain basket. Seharusnya saya tidak berolahraga dahulu dan mendengar perkataan ibu, karena ia mengetahui yang terbaik buat saya.
Karakter negatif Hanafi yang egois, bisa dilihat ketika Hanafi menolak untuk memakai baju adat Minangkabau. Penolakan tersebut telah membuat perkawinan tersebut tidak teratur. Hanafi tidak memikirkan perasaan orang lain terutama dari pihak keluarga Rapiah. Ia telah menyinggung hati Nyiknyik Mamak dan orang-orang yang sudah bekerja keras demi kelancaran pernikahan tersebut. Kejadian seperti itu juga pernah saya alami, ketika Ayah saya ingin makan disebuah restoran kesukaannya. Tapi saya tidak mau makan di restoran, pada akhirnya kami bertengkar dan pergi ke restoran yang berbeda. Setelah kejadian itu, saya menyadari bahwa saya telah menyakiti hati ayahnya karena saya menolak untuk pergi ke restoran kesukaannya. Saya telah merusak suasana dan menghilangkan nafsu makan, seharusnya saya tidak melakukan hal tersebut.
Sangatlah susah untuk mengontrol emosi. Ketika sudah dibutakan oleh emosi akan sangat susah untuk menyadari apa yang telah diperbuat. Seperti, ketika amarah Hanafi muncul untuk Corrie. Ia telah menuduh Corrie berselingkuh hanya karena melihat perhiasan baru Corrie. Padahal perhiasan tersebut adalah pemberian dari Tante Lien. Tuduhan tersebut telah menyakiti hati Corrie, dimana pada akhirnya Corrie tidak sanggup bertahan dan meninggalkan Hanafi. Hal seperti ini pernah saya alami, ketika saya emosi saya tidak berpikir sama sekali. Saya merasa hanya ingin meninju sesuatu dengan sekuat tenaga. Ketika sedang bermain basket, ada yang mendorong badan saya terlalu keras, saya terpancing dan menjadi sangat emosi. Saya bermain sangat kasar dan permainan saya menjadi hancur. Seharusnya saya tidak melakukan itu karena saya telah melukai orang – orang disekitar saya. Lain kali saya harus santai, bermain dengan ceria dan tidak mencari masalah, karena saya tidak ingin membuat teman – temanku ikut menjadi emosi.
Sifat saya dan Hanafi tidak jauh berbeda. Sifat itu sulit untuk dijaga, dimana bisa membuat kita melakukan hal yang bodoh. Karena pembangkangan, egois dan emosional, saya telah menjadi seseorang yang menyakiti orang – orang disekitar. Oleh sebab itu saya harus memperbaiki kelakuan buruk ini dan merubah sikapku. Saya harus belajar untuk menjaga emosi dan keegoisan diri saya. Tidak menjadi seseorang yang keras kepala dan mengikuti nasihat orang tua. Dari kesalahan ini saya mendapatkan pelajaran untuk belajar dari kesalahan dan mencoba untuk tidak mengalami kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
Bibliografi
Moeis, Abdoel. Salah Asuhan. Jakarta: PT Balai Pustaka, 2010. Print.
Dari Kuartal ini saya telah pelajari banyak hal, seperti untuk tetap mempercayai budaya kita sendiri, budaya tidak boleh hilang atau dilupakan seperti Hanafi. Saya memilih pekerjaan ini buat contoh karena buat saya ini adalah yang terbaik yang telah saya pernah buat di pelajaran Bahasa Indonesia. Dari Bahasa kuartal ini saya telah pelajari bahwa saya harus lebih fokus dalam pelajaran dan tingkatkan bahasa saya. Saya belajar banyak kata baru dan pribahasa juga. Esai ini cukup bagus dan fokus kepada informasi, tapi bahasanya harus ditingkatkan. Dalam esai ini saya mendapatkan 5 5 5. Kurasa itu cuma setengah, pada masa depan saya harus buat esai lebih terfokus, dan bahasa harus ditingkatkan.
AOI:We begin by reading the book ‘Salah Asuhan’. We made a summary so we will not forget what each chapter os about. After making the summary, we discuss to dig deep our knowledge about story ‘Salah Asuhan’. We make a reflective essay about each character we choose and relate it with our life.
CAS REFLECTION
Karangan Kreatif:
Keegoisan Seorang Pria
Manusia memiliki berbagai sifat positif dan negatif yang berbeda. Satu sifat negatif adalah melawan nasihat - nasihat orang tua. Hal ini merupakan satu ciri yang dimiliki remaja jaman sekarang. Hanafi pun adalah seorang anak muda dimana ia suka melakukan hal yang bodoh dan memalukan. Karakter Hanafi yang pembangkang, egois dan emosional telah membuatnya menjadi seorang anak durhaka terhadap ibunya. Sifat negatif Hanafi telah membuat sebuah dampak kepada orang – orang disekitarnya termasuk ibunya.
Sifat Hanafi yang pembangkang, bisa di ketahui ketika ibunya menyuruh Hanafi untuk menikah dengan Rapiah. Namun Hanafi tidak meresponinya dengan baik melainkan melawan kata – kata ibunya karena keinginannya yang terlalu tinggi untuk menikahi Corrie. Akan tetapi ibunya tetap mengharapkan Hanafi untuk menikah dengan Rapiah karena ia pikir itulah yang terbaik untuk anaknya. Seperti Air Susu dibalas dengan Air Tuba, perlakuan ibunya yang baik terhadap dirinya telah dibalas dengan sifatnya yang pembangkang. Hal seperti ini pernah saya rasakan, ketika saya sedang cedera. Ibu saya berkata kepada saya untuk tidak bermain basket dulu selama seminggu. Tapi ketika disekolah saya tidak kuat melihat teman saya bermain basket dan sedangkan saya hanya duduk dan menonton mereka bermain. Saya tidak kuat dan pada akhirnya saya tetap bermain basket. Seharusnya saya tidak berolahraga dahulu dan mendengar perkataan ibu, karena ia mengetahui yang terbaik buat saya.
Karakter negatif Hanafi yang egois, bisa dilihat ketika Hanafi menolak untuk memakai baju adat Minangkabau. Penolakan tersebut telah membuat perkawinan tersebut tidak teratur. Hanafi tidak memikirkan perasaan orang lain terutama dari pihak keluarga Rapiah. Ia telah menyinggung hati Nyiknyik Mamak dan orang-orang yang sudah bekerja keras demi kelancaran pernikahan tersebut. Kejadian seperti itu juga pernah saya alami, ketika Ayah saya ingin makan disebuah restoran kesukaannya. Tapi saya tidak mau makan di restoran, pada akhirnya kami bertengkar dan pergi ke restoran yang berbeda. Setelah kejadian itu, saya menyadari bahwa saya telah menyakiti hati ayahnya karena saya menolak untuk pergi ke restoran kesukaannya. Saya telah merusak suasana dan menghilangkan nafsu makan, seharusnya saya tidak melakukan hal tersebut.
Sangatlah susah untuk mengontrol emosi. Ketika sudah dibutakan oleh emosi akan sangat susah untuk menyadari apa yang telah diperbuat. Seperti, ketika amarah Hanafi muncul untuk Corrie. Ia telah menuduh Corrie berselingkuh hanya karena melihat perhiasan baru Corrie. Padahal perhiasan tersebut adalah pemberian dari Tante Lien. Tuduhan tersebut telah menyakiti hati Corrie, dimana pada akhirnya Corrie tidak sanggup bertahan dan meninggalkan Hanafi. Hal seperti ini pernah saya alami, ketika saya emosi saya tidak berpikir sama sekali. Saya merasa hanya ingin meninju sesuatu dengan sekuat tenaga. Ketika sedang bermain basket, ada yang mendorong badan saya terlalu keras, saya terpancing dan menjadi sangat emosi. Saya bermain sangat kasar dan permainan saya menjadi hancur. Seharusnya saya tidak melakukan itu karena saya telah melukai orang – orang disekitar saya. Lain kali saya harus santai, bermain dengan ceria dan tidak mencari masalah, karena saya tidak ingin membuat teman – temanku ikut menjadi emosi.
Sifat saya dan Hanafi tidak jauh berbeda. Sifat itu sulit untuk dijaga, dimana bisa membuat kita melakukan hal yang bodoh. Karena pembangkangan, egois dan emosional, saya telah menjadi seseorang yang menyakiti orang – orang disekitar. Oleh sebab itu saya harus memperbaiki kelakuan buruk ini dan merubah sikapku. Saya harus belajar untuk menjaga emosi dan keegoisan diri saya. Tidak menjadi seseorang yang keras kepala dan mengikuti nasihat orang tua. Dari kesalahan ini saya mendapatkan pelajaran untuk belajar dari kesalahan dan mencoba untuk tidak mengalami kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
Bibliografi
Moeis, Abdoel. Salah Asuhan. Jakarta: PT Balai Pustaka, 2010. Print.
Dari Kuartal ini saya telah pelajari banyak hal, seperti untuk tetap mempercayai budaya kita sendiri, budaya tidak boleh hilang atau dilupakan seperti Hanafi. Saya memilih pekerjaan ini buat contoh karena buat saya ini adalah yang terbaik yang telah saya pernah buat di pelajaran Bahasa Indonesia. Dari Bahasa kuartal ini saya telah pelajari bahwa saya harus lebih fokus dalam pelajaran dan tingkatkan bahasa saya. Saya belajar banyak kata baru dan pribahasa juga. Esai ini cukup bagus dan fokus kepada informasi, tapi bahasanya harus ditingkatkan. Dalam esai ini saya mendapatkan 5 5 5. Kurasa itu cuma setengah, pada masa depan saya harus buat esai lebih terfokus, dan bahasa harus ditingkatkan.
AOI:We begin by reading the book ‘Salah Asuhan’. We made a summary so we will not forget what each chapter os about. After making the summary, we discuss to dig deep our knowledge about story ‘Salah Asuhan’. We make a reflective essay about each character we choose and relate it with our life.
CAS REFLECTION